Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini Selasa, tanggal 24 Agustus 2021 telah dilaksanakan Seminar Nasional 2021 oleh Himpunan Peneliti Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Himpenindo DIY) dengan tema “Inovasi dan Teknologi Pada Masa Pandemi Covid-19”. Seminar yang dihadiri oleh 259 peneliti dari berbagai wilayah di Indonesia ditujukan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil riset terkini guna memperoleh teknologi dan inovasi sebagai salah satu solusi menghadapi Pendemi Covid-19.

Makalah yang dipresentasikan dalam seminar ini sebanyak 33 makalah, berasal dari lembaga riset dan perguruan tinggi se Indonesia, dikelompokkan menjadi 4 topik kajian/bahasan, yaitu:  

  1. Penerapan Inovasi dan Teknologi untuk meningkatkan jaminan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19
  2. Penerapan Inovasi dan Teknologi untuk Mendorong Kemandirian Bangsa di Masa Pandemi Covid-19
  3. Dampak Lingkungan di tengah pandemi Covid-19
  4. Politik dan Kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19

Seminar diawali dengan sambutan/ arahan Ketua Himpenindo DIY, Prof. Dr. Ir. Gunawan, MS. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini diharapkan dapat menemukan inovasi guna memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya, khususnya di era pandemi Covid-19.  

Seminar ini menghadirkan Pembicara Kunci (keynote speakers) dan Pembicara Utama (invited speakers) yaitu:

  1. Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, Guru Besar Fakultas MIPA UGM, Inventor GeNose Covidn-19
  2. Dr. Mego Pinandito, M.Eng., Sekretaris Utama BRIN
  3. Dr. Istiana Hermawati, S.Pd., M.Sos., Peneliti Utama BBP2KS Daerah Istimewa Yogyakarta
  4. Dr. Chandra Wahyu Purnomo, S.T.,M.E.,M.Eng.,D.Eng., Pakar Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
  5. Sutardi, SP, M.Si., Peneliti Utama BPTP Daerah Istimewa Yogyakarta

Dari paparan para Pembicara kunci  dapat dirangkum beberapa hal pokok:

Berdasarkan topik bahasan dapat dirangkumkan sebagai berikut:

1. Topik bahasan Penerapan Inovasi dan Teknologi untuk meningkatkan jaminan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19:

  • Pandemi COVID-19 yang terjadi, tidak hanya berdampak secara masif terhadap kesehatan masyarakat, namun juga terhadap aspek kehidupan yang lain, termasuk terjadi peningkatan jumlah pengangguran, penurunan penghasilan, dan peningkatan jumlah keluarga miskin.
  • Sektor informasi dan komunikasi masuk ke dalam sektor maju dan tumbuh cepat selama masa pandemi Covid-19.
  • Pemanfaatan e-commerce oleh UMKM merupakan adaptasi baru pada tehnik pemasaran produk selama pandemi Covid-19.
  • Keterbatasan gerak mobilitas akibat pandemi covid 19 menjadi pemicu tumbuhnya wirausaha baru oleh generasi milenial berbasis pemanfaatan teknologi informasi.
  • Selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah daerah dituntut untuk melakukan transformasi pelayanan publik melalui daring menggunakan berbagai macam aplikasi berbasis android yang dapat diakses melalui Goolge Play Store oleh masyarakat.
  • Karateristik masyarakat (usia, jenis pekerjaan, dan pendidikan) merupakan faktor penentu partisipasi perubahan perilaku masyarakat dalam mencegah Covid-19
  • Dalam rangka mencegah krisis pangan akibat pandemi covid-19, masyarakat perlu mengoptimalkan lahan pekarangan untuk pemenuhan gizi keluarga, menghemat pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

2. Penerapan Inovasi dan Teknologi untuk Mendorong Kemandirian Bangsa di Masa Pandemi Covid-19:

  • Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual, karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia, dalam bentuk paten dan lesensi, sebagai cermin kemandirian bangsa.
  • Salah satu hasil karya peneliti yang layak untuk diajukan HAKI paten adalah Siklotron DECY – 13 untuk memproduksi radioisotop yang berguna untuk diagnostik kanker pada bidang kedokteran nuklir.
  • Model ekstraksi fukosantin dari sargassum siliquosum dengan metode machine learning neural network dan support vector machine merupakan karya peneliti yang akan mendukung kemandirian bangsa atas bahan baku antioksidan dari sumberdaya laut Indonesia.
  • Untuk mendorong kemandirian bangsa di masa pandemi Covid-19, para peneliti telah melakukan terobosan baru, memproduksi etanol dari bahan baku singkong dan molase, yang hasilnya memenuhi standar WHO untuk formulasi hand sanitizer.
  • Dalam rangka menanggulangi penyebaran Covid-19, teknologi iradiator elektron energi rendah sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia, khususnya untuk sterilisasi produk medis yang bernilai ekonomis tinggi.
  • Dalam rangka penemuan obat baru anti-SARS-CoV-2, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat dikembangkan untuk digunakan membantu menyeleksi dan mendesain kandidat obat yang aktif, selektif, dan aman.
  • Untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan di masa pandemi covid-19, Kacang koro pedang asal Kulon Progo memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan melalui diversifikasi produk olahan pangan lokal.

3. Dampak Lingkungan di tengah pandemi Covid-19:

  • Pandemi COVID-19 membawa dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Berkurangnya kegiatan di luar rumah menyebabkan penurunan tingkat polusi udara. Namun, sampah medis peralatan dan bahan untuk pengobatan dan pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang berlangsung secara berkepanjangan menjadi beban lingkungan.
  • Pandemi Covid-19 menjadi pemicu adaptasi kebiasaan baru untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan sehat secara berkesinambungan (Sustainable)

4. Politik dan Kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19:

  • Model penanganan Covid-19 berbasis ilmiah (scientific evidence) disertai integrasi inovasi dan teknologi dalam kebijakan (technology lead dalam rezim otoritatif) adalah ciri khas negara yang lebih cepat dan berhasil meratakan kurva aktif pandemi
  • Salah satu aspek dalam pengambilan kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19.adalah pentingnya bukti dalam setiap proses pengambilan kebijakan.
  • Di tengah-tengah wabah Covid-19, melockdown suatu wilayah adalah alternatif kebijakan yang dianjurkan agar penyebaran Covid-19 dapat terkendali. Adat Balala’ suku Dayak Kanayant adalah salah satu contoh kearifan lokal yang mendukung kebijakan lockdown tersebut.
  • Dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19, diperlukan  komitmen Pemerintah dalam penegakan kebijakan kepada masyarakat.
  • Perbedaan kelompok dan kelas sosial dalam masyarakat menjadi kekuatan dalam menstrukturkan pandangan dan pemaknaan atas ancaman bahaya pandemik Covid-19.

Berdasarkan pemaparan hasil kajian para peneliti, direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Belajar dari kasus bencana pandemi Covid-19, Pemerintah perlu memberikan perlindungan sosial kepada keluarga miskin dan melakukan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat berbasis keluarga
  2. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang tepat dalam mempriotaskan sektor-sektor unggul selama masa pandemi Covid-19 untuk pemulihan perekonomian.
  3. Pemerintah perlu memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan menggunakan perangkat elektronik dalam kegiatan ekonomi maupun pendidikan.

Yogyakarta, 24 Agustus 2021

Tim Perumus

  1. Prof. Dr. Ir. Dwi Eny Djoko Setyono, M.Sc.
  2. Prof. Dr. Ir. Budi Leksono, MP
  3. Prof. Dr. Liliana Baskorowati, S.Hut, MP
  4. Dr. Istiana Hermawati, S.Pd., M.Sos.
  5. Dra. Indah Asikin Nurani, M.Hum.
  6. Dr. Asep Nurhikmat, S.TP, MP
Dokumentasi Kegiatan Seminar Nasional HIMPENINDO “Inovasi dan Teknologi pada Masa Pandemi Covid-19”