Kolaborasi dan kerjasama merupakan salah satu elemen penting dalam memperoleh inovasi dan produk yang tepat guna. Selain itu, kolaborasi dan kerjasama merupakan bagian penting dalam pembinaan karier periset. Oleh karena itu, Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Wilayah D.I. Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat menginisiasi kerjasama riset yang dapat membantu memecahkan masalah dan tantangan di wilayah Kabupaten Kutai Barat.  Kerjasama riset ini diinisiasi oleh Kepala Dinas Pertanian Kutai Barat, Petrus, S.Hut., M.Si dan Pengurus PPI DIY yang diketuai oleh Prof. Gunawan. Inisiasi kerjasama riset dilakukan melalui Zoom meeting pada hari Kamis 12 Januari 2023 yang diikuti oleh 55 peserta diantaranya pejabat eselon 2, 3 dan para penyuluh dari 16 Balai Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Kutai barat serta Pengurus PPI DIY.

Gambar 1. Suasana zoom meeting Pemkab Kutai Barat dengan Pengurus PPI DIY

Dalam pertemuan dan diskusi secara virtual ini Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat memaparkan kondisi dan permasalahan di wilayahnya yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof Gunawan terkait profil PPI dan kekuatan periset yang menjadi anggota PPI. Diskusi hangat yang terjalin berisi berbagai permasalahan dan tantangan yang disampaikan oleh beberapa kepala dinas, bidang dan penyuluh di Kutai Barat. Menanggapi beberapa topik yang diangkat, beberapa pengurus PPI DIY yang juga memiliki pengalaman dan kepakaran yang terkait memberikan pandangan dan potensi riset yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan dan tantangan tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam tersebut, diperoleh beberapa topik riset potensial antara lain: 1) penyediaan pakan ternak (sapi, ikan dan ayam); 2) pengolahan produk pasca panen untuk komoditi pertanian/perikanan, dan strategi pemasarannya; 3) inventarisasi dan pendaftaran varietas durian, sebagai salah satu sumberdaya genetik unggulan lokal Kutai Barat; 4) pemetaan kesuburan lahan pertanian dan peningkatan produktivitas padi lokal, 5) pembuatan baseline tingkat kesejahteraan petani dan; 6) peningkatan sumberdaya manusia untuk penyuluh dan kelompok tani. Dalam sesi penutup, disepakati kedua belah pihak untuk segera membuat draft kerjasama (MOU/Nota Kesepahaman) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai dasar pelaksanaan kegiatan kerjasama riset yang akan dimulai pada tahun 2023. (Wb/Ky)

Yogyakarta,  Januari 2023

(Bidang Informasi dan Humas PPI DIY )